Welcome Comments Pictures

16 Aug 2012

Gagal itu kebutuhan

Gagal itu kebutuhan

Saat kita berusaha 'mati - matian' dan hasilnya ternyata tidak seperti yang diinginkan atau bahkan nihil terkadang sebagian besar dari kita manusia akan merasa gagal. Gagal itu wajar , tapi biasanya saat kita merasakan kegagalan , kita tidak mau gagal untuk kedua kalinya sehingga kita tidak mau berusaha . Kecewa, sedih dan marah sah - sah aja kok  tapi jangandi manjakan nanti malah menjadi kebiasaan yang akhirnya menjadi sebuah karakter . Berjuang hadapi kegagalan guys, life must go on loh..

1. Sugesti
Buang semua penyakit 'takut gagal' yang ada di dalam fikiran kamu. Kalo cuma takut tapi ga ada usaha buat ngegagalin perasaan takut gagal kamu. Itu malah ga ada hasilnya. Lebih baik nasehati pikiran kamu itu utuk terus bangkit. Pikiran menentukan masa depan .

2. Believe in yourself
Dream, believe ad make it happen. Yakinkan diri kamu kalau kamu sebenarnya bisa melakukan hal apapun yang kamu mau, tinggal bagaimana cara kita menemukan jalan yang teapt.

3. Persiapan
Sugesti + yakin - persiapan = hasil yang ga sempurna guys. So, persiapkan segala sesuatu nya dengan baik. Persiapan kita yang kecil menghasilkan sesuatu yang kecil / ga sempurna begitupun sebaliknya.

4. Mulai lah dari yang kecil
Misalnya kita ga bisa yang namanya nge-denger kata Fisika atau Kimia atau Matematika . Nge-dengar nya aja alergi apalagi ngerjain soal-soalnya. Terus kita bermimpi sukses pada olimpiade internasional. Hm... menurut saya, saat kita tau keadaan kita seperti itu, bermimpilah dari hal yang mudah dan kecil dulu seperti juara kelas dengan nilai Matematika atau Kimia atau Fisika yang tertinggi di antara seluruh siswa . Cukup membanggakan kan ? Lalu, mulailah dari hal yang lebih besar dari itu.

5. Nggak ada perjuangan yang nggak membuhakan hasil . Semua pasti akan ada hasilnya asalkan kita mau bersabar dan terus berusaha .

14 Aug 2012

Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu ?

cerpen karya Hamsad Rangkuti


Seorang wanita muda dalam sikap yang mencurigakan berdiri di pinggir geladak sambil memegang terali kapal. Dia tampak  sedang bersiap siap hendak melakukan upacara bunuh diri, melompat dari lantai kapal itu. Baru saja ada di antara anak buah kapal berusaha mendekatinya, mencoba mencegah perbuatan nekad itu, tapi wanita muda itu mengancam akan segera terjun kalau sampai anak buah kapal itu mendekat. Dengan dalih agar bisa memotretnya dalam posisi sempurna kudekati dia sambil membawa kamera. Aku berhasil memperpendek jarak dengannya. Sehingga tegur sapa di antara kami bisa terdengar.

“Tolong ceritakan sebab apa kau ingin bunuh diri?” kataku memancing perhatiannya.

Dia tak beralih menatap ke kejauhan laut. Di sana ada sebuah pulau. Mungkin impiannya telah retak menjadi pecah dan sudah tak bisa lagi untuk di rekat.

“Tolong ceritakan penyebab segalanya, biar ada bahan untuk ku tulis.”

Wanita itu membiarkan sekelilingnya. Angin mempermainkan ujung rambutnya. Mempermainkan ujung lengan bajunya. Dan tampak kalau dia telah berketetapan hati untuk mengambil sebuah keputusan nekad. Tiba-tiba dia melepas sepatunya. Menjulurkannya kelaut.

“Ini dari dia” katanya dan melepas sepatu itu. Sepatu itu jatuh mendekati ombak, kuabadikan dalam kamera.

Kemudian dia meraba jari tangan kirinya. Di sana ada sebentuk cincin. Sinar matahari memantul memancarkan kilaunya. Mata berliannya membiaskan sinar tajam. Dikeluarkan cincin itu dari jari manisnya. Di ulurkannya melampaui terali. Ombak yang liar menampar dinding kapal. Tangan yang menjulurkan cincin itu sangat mencemaskan.

“Ini dari dia” katanya, dan melepas cincin itu.

“Semua yang ada padaku, yang berasal darinya, akan kubuang ke laut. Sengaja hari ini kupakai semua yang pernah dia berikan kepadaku hanya untuk ku buka dan kubuang satu persatu ke laut. Tak satu pun benda-benda itu yang kuizinkan melekat di tubuhku saat aku telah menjadi mayat di dasar laut. Biarkan aku tanpa bekas sedikit pun  darinya. Inilah saat yang tepat membuang segalanya ke laut, dari atas kapal yang pernah membuat sejarah pertemuan kami.”

Wanita itu mulai melepas kancing2 bajunya, melepaskan pakaiannya, dan membuang satu persatu ke laut. Upacara pelepasan benda yang melekat di tubuhnya dia akhiri dengan melepas penutup bagian akhir tubuhnya. Membuang nya kelaut.

“Apapun yang berasal darinya, tidak boleh ada yang melekat di jasadku, saat aku sudah menjadi mayat, di dasar laut. Biarkan laut membungkus jasadku seperti kain pembungkus mayat. Biarkan asin airnya menggarami tubuhku tanpa sehelai benang penyekat”

Wanita telanjang itu mengangkat sebelah kakinya melampaui terali, bersiap-siap membuang dirinya ke laut. Kamera kubidikan ke arahnya. Di dalam lensa terhampar pemandangan yang fantastis! Wanita muda, dalam ketelanjangannya, berdiri di tepi geladak dengan latar ombak dan burung camar. Sebuah pulau berbentuk bercak hitam di kejauhan samudera terlukis di sampingnya dalam bingkai lensa. Sebelum melompat, dia menoleh kearahku, seperti ada sesuatu yang terbersit di benaknya yang hendak dia sampaikan kepadaku, sebelum dia melompat.

“Ternyata tak segampang itu membuang segalanya” katanya, “Ada sesuatu yang tak bisa di buang begitu saja”

Dia diam sejenak. Memandang bercak hitam di kejauhan samudera. Dipandanginya lengkung langit agak lama, lalu bergumam: “Bekas bibirnya, bekas bibirnya tak bisa ku buang begitu saja.”
Dia berpaling ke arahku. Tatapannya lembut menyejukkan. Lama, dan agak lama mata itu memandang dalam tatapan yang mengambang.

“Maukah kau menghapus bekas bibirnya di bibirku dengan bibirmu?” katanya ragu.

Aku tersentak mendengar permintaan itu. Sangat mengejutkan dan rasanya tak masuk akal diucapkan olehnya. Permintaan itu terasa datang dari orang yang sedang putus asa. Kucermati wajahnya dalam lensa kamera dan mendekat. Pemulas bibir dengan warna merah tembaga dengan sentuhan warna emas, memoles bibirnya, menyiratkan gaya aksi untuk kecantikan seulas bibir.

“Tidak akan aku biarkan bekas itu terbawa ke dasar laut. Maukah kau menghapus bekas bibirnya di bibirku dengan bibirmu? Tolonglah. Tolonglah aku meleyapkan segalanya.”

Orang orang yang terpaku di pintu pantai berteriak kepadaku.

“Lakukanlah! Lakukanlah!

Seorang muncul di pintu geladak membawa selimut terurai, siap menutup tubuh wanita telanjang itu.

“Tolonglah! Tolonglah aku menghapus segalanya. Jangan biarkan bekas itu tetap melekat di bibirku dalam kematianku di dasar laut. Tolonglah.”

“Lakukanlah! Lakukanlah!” teriak orang-orang yang menyaksikan dari pintu geladak.

Aku hampiri wanita itu, orang yang membawa selimut itu berlari kearah kami. Menyelimuti kami dengan kain yang terurai itu. Di dalam selimut ku cari telinga wanita itu.

“Masih adakah bekas bibirnya di bagian lain tubuhmu yang harus kuhapus dengan bibirku?” bisikku.
End.

 bpk. Hamsad Rangkuti saat berkunjung ke SMAN 4 Kota Jambi
Hamsad Rangkuti (lahir di Medan, Sumatera Utara, 7 Mei 1943; umur 67 tahun) adalah seorang sastrawan  Indonesia. Ia sangat dikenal luas masyarakat melalui cerita pendek (cerpen). Gaya penulisan Hamsad yang khas: realistis, deskriptif, fan kaya detail, seakan-akan membawa pembacanya masuk pusaran kisah-kisah yang apik, menarik, sekaligus menggelitik. Cerpen-cerpennya dimuat dalam berbagai harian dan majalah, terbitan dalam dan luar negeri. Bahkan beberapa di antaranya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Jerman, antara lain dimuat dalam New Voice in Southeast Asia Solidarity (1991), Manoa, Pasific Journal of International Writing, University of Hawaii Presss (1991, Beyond The Horison, Short Stories from Contemporary Indonesia, Monash Asia Institute, Jurnal Rima, Review of Indonesia and Malaysia Affairs, University Sydney. Vol. 25,1991. Cerpen-cerpennya juga termuat dalam beberapa antologi cerita pendek mutakhir, antara lain Cerpen-cerpen indonesia Mutakhir, editor Suratman Markasam, 1991. 

 bpk. Freddy Hatta (sastrawan Indonesia) saat berkunjung ke SMAN 4 Kota Jambi

13 Aug 2012

coretan Gloria

Sahabat Sejati ku


Aku masuk ke kamar ku, lalu mengunci pintu.
Ku ambil cermin yang terbingkai rapi itu.
Ku pandangi sosok wajah yang ada dalam cermin itu.
Kemudian kami pun tersenyum bersamaan.
Aku senang.
Wajah di dalam cermin itu masih bisa tersenyum manis pada ku.
Aku pun mulai berkeluh kesah tentang semua yang ku alami.
TAK ADA YANG PERLU AKU TUTUPI DARINYA!
karna Aku tau dia PASTI bisa menjaga rahasia hati ini.

Miss You Comments Pictures


Mungkin..
Kalian berpikir aku gila!
karna aku menganggap bayangan wajah ku di cermin sebagai sahabat sejati ku.
tapi aku tidak gila...


Miss You Comments Pictures


spasi

S P A S I

Seindah apa pun huruf terukir, dapatkah Ia bermakna apabila tak ada jeda?   
Dapatkah Ia dimengerti jika tak ada spasi?
Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak?
Dan saling menyayang bila ada ruang?
Kasih sayang akan membawa dua orang makin berdekatan, tapi Ia tak ingin mencekik, jadi ulurlah tali itu..
Nafas akan melega dengan sepasang paru-paru yang tak dibagi..
Darah mengalir deras dengan jantung yang tidak dipakai dua kali..
Jiwa tidaklah dibelah, tapi bersua dengan jiwa lain yang searah..
Jadi jangan lumpuhkan aku dengan mengatasnamakan kasih sayang..
Mari berkelana dengan rapat tapi tak dibebat, janganlah saling membendung apabila tak ingin tersandung..
Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring dan bukan digiring..

"Spasi", Filosofi Kopi - Dee

Tulisan ku

ini adalah artikel pertama Ikatan Mahasiswa Jambi (IMAJA-Medan)...
penulisnya AKU (Ida Gloria Marlinang)

Artikel ini di posting di Koran Jambi Ekspress (hlaman Xpresi)


3 Aug 2012

coretan Gloria

Love Comments PicturesSemua di mulai dari C.I.N.T.A di malam itu.


Kau bilang "percaya pada ku..."
Awalnya tak bisa ku percaya.

Hingga beribu lantunan ku dengar terucap dari mu. 
Aku pun percaya pada mu.



Ketika seutuhnya ku percaya, kau ucapkan janji "hingga akhir waktu".

Emo Comments Pictures



Ternyata semua hanya SEMENTARA! 
Broken Heart Comments Pictures
Aku tak merasa sakit.
Aku baik-baik saja.
Aku kuat, bahkan sangat kuat.
Bisa menahan segala rasa yang ingin ku lampiaskan.

Sejak saat itu, aku anggap diri ku AMNESIA akan masa itu.
Aku lepas sgala rasa dan mencoba hal baru di hidup ku.


Mungkin ini lirik yang pantas ku lantunkan untuk mu.

Anime Comments Pictures
ketika ku lihat kau bersama dia
tak ada penyesalan dalam hidupku
dan apa yang ku rasakan saat ini
seperti dahulu ku tak mengenalmu

ketika ku lihat kau bersama dia
tak ada lagi hasrat dalam hidupku
kepada dirimu yang dulu tercinta
tak ada lagi kenangan, takkan lagi harapan


everybody knew you’re a liar
everybody knew you’re a player
everybody knew you’re never serious
risk your love at me
and i tell you once again baby 
Broken Heart Comments Pictures


Tulisan Gloria~
Miss You Comments Pictures