Welcome Comments Pictures

1 Jun 2015

Adventure to Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL)



May 11th, 2015
Minggu pagi…
Pukul 08.00 WIB
Aku dan temanku memulai perjalanan menuju Tangkahan yang merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Kami memulai perjalanan kami dari daerah Padang Bulan (Medan) dengan angkot 120 menuju Pinang Baris, kemudian kami menaiki bus Pembangunan Semesta.

Ini merupakan perjalanan pertama kami ke Tangkahan.

Dalam perjalanan menuju Tangkahan, kami mendapatkan beberapa masalah yang tidak diduga sebelumnya. 

“The First Problem”
Bus Pembangunan Semesta yang kami naiki tidak dapat mengantar kami sampai ke Tangkahan dan kami harus turun di Simpang Robert. Kemudian dari Simpang Robert kami harus menempuh perjalanan 13km dengan menaiki ojek yang ongkosnya 40ribu/orang.
Pukul 14.00-Sampai di Tangkahan.
Sesampai di Tangkahan kami langsung melihat dan mengambil foto Gajah. Lalu sorenya kami memandikan Gajah bersama pengunjung lainnya.

“The Second Problem”
Bus Pembangunan Semesta (Tangkahan-Medan) yang terakhir berangkat pada pukul 16.00. Waktu dan uang yang terbatas membuat kami sangat kebingungan. Uang yang kami bawa tidaklah cukup untuk kami menyewa kamar di penginapan yang ada di sana.

“God is Good”
Sungguh indah rencana Tuhan!
Seorang pegawai di tempat wisata tersebut memberikan kami tumpangan menginap. “Teteh” (sapaan untuk orang sunda), pemilik rumah tempat kami menginap sangatlah baik dan ramah. Kami menginap di rumah “Teteh” hanya semalam saja.

May 12th, 2015
Keesokan paginya, kami ikutserta memandikan Gajah bersama wisatawan mancanegara. Saat itu ada 5 orang turis dari Denmark yang memandikan Gajah bersama kami.
Selesai memandikan Gajah, kami berjalan menuju Balu’s Bridge (Jembatan Balu). Balu’s Bridge merupakan jembatan yang menghubungkan 2 daerah yang terpisah oleh sungai. Berdasarkan cerita warga disana, nama Balu’s Bridge diambil dari nama seekor anjing kesayangan milik orang yang mendanai pembangunan jembatan tersebut. Nama anjing tersebut Balu dan anjing tersebut telah mati. Untuk mengenang anjing tersebut, pemiliknya membuat tulisan “Balu’s Bridge” di ujung jembatan tersebut.
Setelah cukup puas berkeliling di kawasan wisata daerah Tangkahan, kami melanjutkan perjalanan untuk kembali ke Medan.

Dalam perjalanan pulang ini, kami melakukan hal-hal yang biasa dilakukan komunitas “backpacker” ataupun pencinta alam. Kami berjalan kaki dan menumpang pada setiap mobil yang melintas di daerah itu.

Jarak 13 km, Tangkahan-Simpang Robert.

2 kali menumpang di mobil Pick-up, dan 1 kali menumpang dengan kereta (motor) yang melintas.

Akhirnya kami bisa sampai di Simpang Robert dan tidak ketinggalan Bus Pembangunan Semesta.


Finally…
18.30 WIB – Medan J J J
“For the first time, I can do my journey like backpacker community and that’s inexpensive because I just spend my money Rp100.000 (Medan-Tangkahan-Medan)…”
“That’s unforgettable adventure!”



Miss You Comments Pictures