Welcome Comments Pictures

2 Feb 2018

PAPA

Menceritakan tentangmu membuat aku harus menangis dahulu. Mengingat bagaimana kau mendidik & menyayangi aku. Hingga umur yang telah menginjak angka 25, tetapi belum banyak hal yang bisa aku lakukan untuk membuatmu bahagia.
Harus ku akui.. Semua nilai-nilai bagus semasa sekolah dulu adalah bukti kau mengajarkan aku untuk tidak menjadi anak yang bodoh di sekolah.
Masih ku ingat bagaimana romantisnya kau memberi ku buah apel dari mulut mu, semasa aku masih kecil.
Ketika aku sakit dulu, kau adalah orang pertama yang menyadari tubuh ku kejang-kejang. Saat itu mata ku memang tertutup dan aku dalam kondisi tidak sadar. Tapi aku masih bisa mendengar dengan jelas kau berteriak, marah, dan menangis di rumah sakit. Saat itu kau selalu disamping ku, sesekali kau memegang tangan ku, dan menunggu ku di IGD hingga aku sadar.
Pa..Terima kasih karna saat aku kritis dulu, kau ada disamping ku dan memberi ku semangat untuk kembali menatap dunia ku.
Pa..Maaf.. Karena saat kau harus operasi jantung, aku tidak bisa ada disampingmu, menemani mu hingga kau sadar dari obat bius. Aku sangat sedih waktu mama menelepon dan bilang kalau papa harus operasi jantung untuk pasang 2 cincin. Aku hanya bisa menelepon mu sebelum operasi untuk memberimu semangat. Kau bilang pada ku bahwa kau tidak merasa sedang sakit. Kau bilang pada ku bahwa kau merasa sehat. Semua itu kau katakan agar aku tidak bersedih & patah semangat dengan masa depan ku di Jakarta. Padahal kondisi mu saat itu sangatlah tidak baik, pembuluh darah di jantung mu nyaris putus dan kau harus di operasi sesegera mungkin.
Pa..Aku rindu masa sekolah dulu. Masa dimana aku sering mendapatkan nilai matematika tertinggi di kelas. Kau menyambut ku di rumah dengan pelukan dan ciuman mu. Aku masih ingat wajah bahagia mu ketika aku mendapatkan nilai matematika dengan angka sempurna (10) saat seleksi masuk SMP dulu. Aku juga ingat bagaimana aku menantangmu ketika aku memaksa untuk mendaftar di SMA 4 Jambi. Saat itu, kau bilang bahwa aku boleh sekolah disana jika aku bisa lulus ujian masuk SMA 4 Jambi. Aku membuktikannya dengan nama ku yang berada di nomor urut 4 pada pengumuman di koran. Saat itu kau masih belum setuju untuk aku sekolah jauh dari mu. Tetap saja aku memaksa kehendak ku dan menyakinkan mu.
Pa..Kau benar-benar terlihat seperti pahlawan disaat aku di bully oleh senior ku waktu kuliah di keperawatan dulu. Kau membela ku dan tidak membiarkan mereka menyakiti aku.
Pa..Maaf..
Karna natal & tahun baru 2018 tidak bisa kita lewati dengan berkumpul bersama.
Maafkan aku karna tidak bisa bercerita banyak tentang semua masalah ku, disaat kau menelepon aku dan membujuk aku untuk curhat padamu.
Saat ini aku hanya merasa lebih baik untuk memendam semuanya, pa.

No comments:

Miss You Comments Pictures